Minggu, 07 Juni 2015

Pemerintah menyeruhkan dukungan dari pesantren dalam krisis pengungsi Rohingya

      Mentri sosial Khofifah Indar Parawansa meminta dukungan dari pesantren di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, untuk membantu menyelesaikan krisis pengungsi Rohingya yang sedang berlangsung di Aceh. Kami dalam proses mengamankan perlu komitmen yang kuat dari beberapa pihak untuk membantu mengurusi pengungsi Rohingya, terutama meretma yang yatim atau sendirian di dunia, kata dia seperti sikutip dari Antara saat berkinjung ke pesantren Riyadlil Jannah di desa Pacet, kecapatan Pacet, kabupaten Mojokerto, pada sabtu malam. 

Khofifah mengatakan 231 pengungsi Rohingya adalah anak yatim dan yatim piatu." lebih dari 300 pesantren di Bayuwangi mengatakan mereka siap untuk akomodasi pengungsi Rohingya," tutur dia, menambahakan bahwa pesantren telah dipersiapkan mereka baik secara lisan amaupun tertulis. Kofifah mengatakan 13 pesantren telah mengirim surat resmi, yang menjelaskan kesiapan mereka untuk menjamin 100% kebutuhan para pengungsi Rohingya ke kementrian sosial. Selian kebutuhan dasar, para pengungsi juga perlu pemulihan trauma dukungan pemulihan melalui penyembuhan trauma dan program konseling" katanya.

Selam berkunjung, pemimpin Riayadlul Jannah Kyai Mahfud mengatakan pesantrenya telah siap dalam membanntu para pengungsi Rohingya. " Kai siap untuk membantu mengurusi para pengungsi, tak peduli berapa banyak orang, pemerintah telah mempercayakan kepada kami. Namun, legalitas atau kewarganegaraan mereka pertama harus dibuat jelas sehingga mereka tidak ada masalah di masa depan, katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar