Koppassus tak akan sampai membunuh TNI AU

      Pasukan khusus (Kopassus) Komandan Mayor Jendarl Deni Monardo mengatakan pada hari selasa tentang Kepolisian yang menangani penyelidikan tentang perkelahian di mana salah satu TNI AU tewas dan 3 lainya mengalami luka yang serius. Kami tidak akan menutupi kasus atau melindungi anggota terhadap hukum. Satuan Kepolisian melakukan investigasi Doni, yang mengambil komando Kopasus pada bulan September.

Anggota TNI AU dilaporkan diserang oleh lebih dari 20personil Kopassus di Kafe Bimo dan karaoke Parlor di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada malam minggu.Sersan Mayor Zulkifli meninggal di rumah sakit Harjolukiti Yogyakarta pada hari senin dan tubuhnya teelah dibawa ke Jakarta dan diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan di Ciracas, Jakarta Tengah.

Selain menyampaikan penyesalan yang mendalam dan meminta maaf atas pembunuhan itu, Kopasus juga akan membayar 100 Juta untuk keluarga korban. Anggota kopassus yang terlibat dalam pembunuhan adalah dari group 2 yang berbasis di Sukoarjo, kelompok ini mengkhususkan diri dalam perang hutan, perang tidak konvesional, pemberontakan dan pengintaiaan khusus.

Insiden ini terjadi di kalangan Doni's terus menerus pembaharuan dikalangan. Doni juga telah menegaskan disiplin dan memerintahkan semua personil untuk, senyum, sapa dan berjabat tangan, (3S) dan menghindari mengamuk, marah, memuukul (3M) untuk membantu unit menghindari konflik dengan masyarakat dan dengan lembaga pemerintahan.

Sementara itu, dalam menanggapi insiden tersebut, petinggi AU mengistruksikan kepada seluruh personel untuk menghindari diskotik, club, dan tempat karoeke untuk mencegah hal yang serupa terjadi. "Ada juga instruksi untuk seluruh personel untuk tidak mengkonsumsi Alkohol," juru bicara AU Rear Marshal Dwi Badarmanto. Dwi membantah jika personel AU yang memulai perkelaian itu. Kami hanya harus menunggu hasil investigasi," tuturnya .